Musim Baru di Musim Panas yang agak Mendung Sedikit

Pagi pukul 10 selapas satu sobekan roti yang kumakan, bergegas kulihat suhu cuaca di hari ini dari layar handphone menunjukan angka 35 derajat. Membuat terheran dimana langit di luar sana tampak abu-abu seperti memberi pertanda akan turun hujan, namun hawa dari sinar jendela terasa sangat amat panasnya. dari dalam ruangan yang ukurannya kurang lebih sama dengan ukuran kamar tidurku, membuatku terus berfikir dan memikirkan akan sesuatu yang akhir-akhir ini selalu menamani dalam bayang-bayang di kala jam makan siang. Kegelisahan yang terus mendera tak henti kini seolah telah menjadi teman akrab yang selalu menemani, “…akhhh” begitu kira-kira sereputan terakhir dari segelas kopi yang kubuat.

Kini segelas kopi sudah habis diminum hanya menyisakan satu bungkus roti rasa kacang merah di meja dan rasa Kekhawatiran dimulainya musim baru. Bagaimana tidak, akhir musim lalu
yang amat – amat sangat menegangkan, menjalani akhir sisa laga berada di ujung tanduk menjadikannya pendekar harus menentukan nasibnya sendiri. Laga ditiap laga harus dimenangkan atau kalah degradasi, disetiap laganya terus berjuang memenangkan pertandingan adalah suatu hal yang mutlak harus dimenangkan, tidak menunggu hasil pertandingan dari tim lain yang sama nasibnya ataupun keberuntungan lainnya. Menang di laga terakhir dengan skor 4-2 melawan Bali menutup hasil dari perjuangan panjang ini, tak lupa rasa syukurselalu dipanjatkan ketika pluit panjang itu. Sorak riang dalam hati seolah terdengar kencang oleh kawan disamping yang sedang asik menatap layar laptopnya, rayakan sementara begegas cepat bersiap hari esok.

Tepat hari ini liga musim baru bergulir kembali, pendekar memulai debut laga perdana dengan menjalani laga away. Kecemasan pada laga perdana merupakan suatu hal yang wajar, sebab pertandingan ini akan menjadi awalan perjuangan musim yang panjang dan harapan akhir yang manis, setidaknya lebih baik dari musim kemarin, harus sih!. Kedalaman squad dan strategi kuserahkan percayai kepada pelatih, pemain baru yang datang akan ku pandang sama dan telah sah kusebut sebagai pendakar. Dengar yaa “ ..berjuanglah jangan takut , taklukan musuh menangkan pertarungan ini! ” ucap dalam hati semoga terdengar pesan batin ini. Sore tiba kuintip dari jendela langit abu-abu yang tadi sudah tidak ada, pertanda malam ini akan cerah dan juga sepertinya festival kembang api untuk tahun ini akan tetap terlaksana.

Jam sudah menunjukan pukul 6 sore waktu sini, yang artinya pertandingan telah berjalanan 30 menit-an dari waktu normal. Perbedaan waktu bukan masalah bagiku, hanya satu permasalahan yang kini harus kuhadapi yaitu tugasku yang tepat hari ini segera harus dikumpulkan. Maaf kar revisian tugas laporanku jauh lebih penting sementara sepertinya untuk kali ini, akan tetapi handphone disamping laptop selalu ku update setiap detik layar skor selalu berharap gol tercipta untukmu. Memasuki babak kedua segera kubuat kopi kembali untuk menemani kesibukan ini. Tugas ku sebentar lagi rampung kuselesaikan, akan tetapi memasuki menit 80 gol pun belum tercipta. Keresahan kembali muncul dibarengi ketikan yang segera selesai. tak lama dari itu, kini layar skor yang barusan ku update berubah menjadi 0-1 keunggulan untuk Persita. Tentu teriakan dalam hati dan harus tetap fokus mengerjakan harus segera diselesaikan. Doa Panjang tak pernah henti, Ketika update-an layar skor berubah tertuliskan full-time. Kemenangan perdana di laga awal untuk mengarungi musim yang masih Panjang merupakan awalan langkah yang baik, semoga awalan baik ini terus mengiringi hingga akhir musim. Gelap malam kini berganti, tugas ku pun sudah selesai kukerjakan di iringi terdengar suara kembang api yang sudah dinyalakan dan bermekaran di langit malam, seolah ikut merayakan kemenangan ini.

 

Kini mendukungmu dari jauh, doa dan harapan masih sama begitupun alamat yang di tuju.

Jepang, 15 Agustus 2024

Harun Arrasid.

Share Articles

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Pinterest

related post

persita 2024 recap

Persita 2024 Recap

Mengawali musim dengan harapan & kecemasan, bagaimana tidak? Harapan selalu

Gracias Hermano

Gracias Hermano

Persita Tangerang melalui tantangan besar dengan berhasil menyelamatkan diri dari

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *